Saya tidak akan berlagak bahwa saya sangat mengenal dan paham betul dengan kak Singgih, namun lebih dari satu decade kebersamaan dengan kak Singgih saya pikir juga bukan waktu yang singkat, mulai dari di lingkup gugus depan, dewan kerja hingga korps Pembina. Banyak hal yang bisa dituliskan, dan mungkin bisa menjadi sebuah buku.
Di lingkungan kwarda Jatim ada 4 orang yang bila mereka request, saya tak sanggup untuk menolaknya. Kak Hudan, Mas Singgih, Mas Sugeng Yanu dan Mas Mbing ( khusus yang terakhir ini walaupun ngruwel dulu tapi yo budhal). Dan tidak perlulah bagi saya untuk menjelaskan alasan dibalik hal ini.
Di memori saya, kak Singgih merupakan pramuka yang luar biasa,mungkin ditulangnya ada stempel tunas juga kali. Dan mungkin salah satu role model yang menginspirasi buat saya. Mungkin kalimat dari mas Suudi yang sejak siaga hingga sekarang menjadi Pembina bergabung di gudep 610-611 ITS Surabaya bias cukup mewakili bagaimana luar biasanya beliau. “Kau tak kan terganti” Saya coba menuangkannya dalam beberapa kenangan luar biasa yang sempat saya alami bersama beliau.
HEAVEN VOICES??
Maaf harus keminggris gini judulnya, peristiwa ini terjadi sebelum pelaksanaan Jambore jatim 2005. Saya ingat betul, hari selasa di pertengaahn mei 2005, ada saya, mas Mbing, mas Arif Eko dan tentu saja lakon utama kita sekarang. Kak Singgih.
Siang itu, kita baru saja menyelesaikan satu dari sekian rapat kordinasi persiapan jambore, dan kebetulan hari itu banyak protes yang timbul dari tim kegiatan dan sarpen kepada ketua panitia yang tak lain yo kak Singgih sendiri.
“Gak iso mas, protes mas mbing,mosok dukungane kwarda sakmene tok!! Lah terus yok opo perlengkapan kegiatane, mosok iso mlaku kegiatan sak mono akehe”
Mas Arif menambahi bahwa sarpen pun mengalami kesulitan yang tidak jauh berbeda. Dan masih banyak ungkapan kurang puas yang terlontar dan menurut saya kurang elok untuk diungkapkan disini, serta yang kedua hal – hal tersebut diungkapkan dengan Bahasa jawa dengan style suroboyoan hehehehe
Hal itu terjadi mengiringi langkah kak Singgih menuju mobilnya yang sudah on untuk mengantarnya kembali ke kantor. Sejenak beliau berhenti, lalu tersenyum dan keluarlah kata – kata ini. Dengan intonasi yang lembut, suara yang lemah cenderung agak berbisik dan memangkas jarak hingga selangkah dengan kita bertiga…..
“ Dik Bambang, jambore ini kan untuk adik – adik. Sudah menjadi tugas kita untuk menjadikan kegiatan di jambore ini menarik dan berkualitas. Jadi saya minta dik Bambang memastikan jambore ini akan berlangsung dengan baik dan semarak”. Terus ditambahi, wis yo aku tak neng kantor disik ….
Oalah mas, sampeyan ngomong ngono, terus yok opo ngene iki awak dewe lak gak iso nulak, begitu kata mas Mbing.
STAMINA LUAR BIASA
Mungkin tidak pernah terlihat atau terdengar bahwa kak Singgih seorang atlet atau olahragawan yang fanatic. Bahkan mungkin secara fisik pun tidak atletis sama sekali, jauh kemana – mana lah kalo dibandingkan dengan Kak Sugeng Yanu. Namun dibalik itu, stamina yang dimilikinya sungguh luar biasa. Saya bisa melihat ini dari beberapa peristiwa yang saya alami sendiri dengan beliau.
Musdega ITS tahun 2002, hari ke-2 musyawarah dan hari menjelang tengah malam. Kak Singgih masih duduk bersama kami, dan dengan sengaja memanggil dewan racana untuk berforum sendiri disela jeda siding karena deadlock. Hmm heran juga sekarang, jan jane ki mikir opo to musdega wae sampek deadlock!!! Nah ditengah malam itu, kak Singgih duduk bersama kami hingga lewat tengah malam jelang dini hari. Dan setelah selesai dengan kami, beliau pamit dengan mengucap “ saya pamit dulu, besok pagi harus ke kantor” dan itu jam 2 pagi!!
Kejadian seperti ini bukan hanya terjadi sekali dua kali, saya sering bila ingin berkonsultasi dengan kak Singgih, disuruh datang kerumah diatas jam 9 malam karena baru pulang kantor pada jam – jam tersebut. Nah belum lagi kesibukan di kwarda yang juga tidak sedikit pula. Tanpa stamina yang bagus, mungkin sering sekali kak Singgih jatuh sakit, dan terus terang itu jarang saya dengar saat saya masih di dkd dan ITS dahulu.
Ini pun juga diamini oleh Kak Hariadi sesaat setelah selesai rapat kordinasi persiapan Jambore Jatim 2014. “ Kak Singgih itu staminanya kuat sekali, saya lihat kesibukannya aja sudah capek”, begitu kata Kak Hariadi.
To be continued……..