• About Me

BLACK BOOK OF ROVER SCOUT

~ Keep it as simple as possibe, as complex as necessary

BLACK BOOK OF ROVER SCOUT

Monthly Archives: Mei 2012

RODEO van PEKALEN

16 Rabu Mei 2012

Posted by DAKN in Indonesia raya

≈ 1 Komentar

Saya baru tahu ternyata sungai Pekalen di Probolinggo itu bagusnya bukan main, sempat sih dulu rafting di pekalen bawah. Yaa menurut saya begitulah pemandangan sungai, batu dan banyak pepohonan. Biasa saja …. Namun rafting di pekalen atas kemarin sepertinya membalikkan kesan yang sudah terbangun sejak dulu.

Geng pertikelir saya sabtu kemarin menggelar acara rafting berjamaah, yup satu divisi di kantor. 10 orang berangkat dari Surabaya untuk mengikuti acara ini. Sewaktu merencanakan acara ini saya mengatakan bahwa saya pernah rafting di pekalen bawah, dan kalau bisa kita jangan lagi ke  situ, ke Pekalen atas saja, lebih bagus dan lebih menjanjikan serunya hehehehe seloroh saya waktu itu sok tahu.

Setahu saya ada 3 operator rafting di pekalen, Songa, Regula dan Noars. Nah operator yang saya sebut terakhir yang nongkrong di pekalen atas, dua lainnya ada di pekalen bawah. Sekali lagi saya salah, ternyata songa juga sudah membangun base campnya di atas, bahkan lebih megah dan mewah dari base campnya di bawah. Lengkap dengan sound system setara kondangan dengan lagu – lagu sholawatan khas istighosah. Pas pertama kali lewat, itu lagu kenceng banget dan saya pikir wah ini sekolah sedang ada istighosah pasca unas kali, ternyata pas lewat depan situ eehhh..Songa toh ternyata hehehehehehehe.

Bearngkat dari Surabaya jam 5 pagi untuk mengejar jadwal trip pertama yang akan diberangkatkan sekitar jam 9 pagi. Tiba di lokasi jam 9.30 masih memungkinkan untuk mengikuti trip ke-1. Pas nyampe sana, ternyata ada teman yang tidak membawa celana pendek, sehingga dia harus membeli di sana. Saya bilang, udah ga usah beli, nanti pas lewat perkampungan ambil aja celana pendek yang kering, nah yang basah taruh aja di jemuran sebagai gantinya hehehehe. Akhirnya dia beli juga celana pendek, bayangan saya itu pasti celan pendek tulisannya rafting, river riding atau apalah yang semacamnya,wong belinya aja di lokasi rafting. Ternyata tuh celana bergambar Shaun the sheep huehehehehehe jadilah dari pada hanya segitiga yang terpasang.

Shaun the sheep goes on rafting

Perjalanan dari base camp menuju tempat pemberangkatan cukup jauh, 30 menit memakai kendaraan khas operator rafting di sini, pick up dengan tambahan hand rail yang kurang tinggi (menurut saya) hingga dikategorikan tidak aman oleh safety officer kantor kami. Wajar lah, HSE gitu loh!!! Tiba di lokasi, dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak menuruni lembah sampai sungai. Lokasinya pun bagus mampus, saya sempat berkata, wah ini cocok sekali kalo bua latihan ESAR gunung. Dekat dengan jalan raya, topografi berundak – undak tapi pohonnya banyak.

Karena perahunya masih terlipat, jadi harus dipompa dahulu di lokasi start. Oh ya, perahu ini dipanggul,sekali lagi di panggul oleh untuk mencapai bibir sungai tampat start. Dalam hati saya berkata, wah kalo nggak terlatih dan terbiasa,pasti tepar duluan sebelum nyampe ni. Kuat juga bapak ini hehehe………….. Setelah melewati briefing awal dan berbagai pesan dari guide yang bahkan saya udah melupakannya sebelum briefing selesai, kita berangkat. “ itu tadi adalah jeram selamat datang sebagai ucapan selamat datang” guide kami berkata setelah perahu yang kami tumpangi terlonjak dengan keras. Dan satu lagi, jeram tersebut hanya berjarak 10 m dari lokasi start. Lumayan terkejut lah.

Garis start

Tur terus berlanjut, harus saya akui jeram yang ada di pekalen atas lebih banyak dan lebih menantang. Kira – kira begini rasanya rodeo, naik perahu karet dan lebih lama hehehehe mana ada coba rodeo selama 3 jam nggak jatuh – jatuh. Paling top di Amerika sono juga gak sampe 1 menitan. Begitu pula pemandangan yang disajikan, top banget deh. Dinding batunya menjulang tinggi, dengan pohon dana ilalang melengkapinya. Hal tersebut membuat kondisi sungai sedikit kurang cahaya, yaaa sedikit agak mistis gitu jadinya hehehheeh. Saya membayangkan menyusuri sungai ini sendirian, sepi dan agak – agak gelap gitu. Wah serem kali ya ….

Tidak menunggu lama untuk melihat air terjun yang diceritakan para guide sewaktu kami datang pertama kali, rintik – rintik air terlihat menuruni terjalnya tebing batu, memang belum terlihat air terjun sesungguhnya. Sepertinya tak akan lama melihat hal ini, dan memang benar dari kejauhan terlihat seperti tirai air terjun menuruni tebing disamping kiri kami. Lewat di bawahnya, saya bisa mencium bau kelelawar yang cukup menyengat. Ahh rupanya tebing ini menjorok membentuk sebuah cekungan yang dipakai para mamalia terbang ini bersarang. Sayang saya tidak bisa mengambil gambarnya karena sibuk berpegangan agar tidak terlempar dari perahu heheheheh. Melihat deretan air terjun ini, saya jadi teringat dengan kondisi yang hampir serupa yaitu air terjun Madakaripura.

 

 

Ueenaaak tenaaannn….

 Hampir 90 menit kami menyusuri puluhan jeram yang ada di sungai ini, tibalah di lokasi istirahat. Disambut dengan pisang goeng yang lezat dan susu jahe membuat badan kembali hangat setelah terpapar air sungai Pekalen yang cukup dingin walaupun tidak sedingin sungai di coban rondo. Setengah jam kami duduk berjemur sambil menikmati susu jahe, ahhh… saya berkata dalam hati “ Fabiayyi ala irobbikuma tukadzdzibaan”. Pantes aja ya, banyak negara yang sirik pidik bin iri ama Indonesia.

Kelar dengan kudapan, tur dilanjutkan. Hingga sampai pada sebuah kolam yang airnya cukup dalam dilengkapi dengan lokasi untuk melompat. Kami ditawarkan apakah berani untuk melompat dari tempat itu, why not? Sekitar 4 atau 5 meter lah lokasi untuk melompat. Dan byurrrr, heee selesai dengan acara lompat nggak jelas tadi, rode kapal karet kami lanjutkan hingga finish yang ternyata lokasinya berada tepat di bawah base camp. Hah enaknya nggak perlu berjalan – jauh – jauh.

Selesai bersih diri dilanjutkan dengan makan siang, menu hari itu adalah nasi putih, sambal,tongkol goreng, urap,sayur lodeh, krupuk dan buah pisang sebagai pelengkap. Ternyata  menu makan siangnya sama sewaktu saya rafting dengan songa. Boleh jujur saya katakana, secara kemasan memang masih kalah dengan Songa, namun maaf kata ya, secara rasa, ini mengalahkan milik songa. Rasa sambalnya pun mengalahkan sambal milik bu Rudi yang terkenal itu hehehe. Hmmm lengkaplah sudah petualangan ini, 50 an jeram, deretan air terjun, pacuan adrenalin dan ditutup dengan menu makan siang yang luar biasa

Search

Calendar

Mei 2012
S S R K J S M
« Mar   Jun »
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Kategori

  • diesel engine – turbomachinery
  • dunia kerja
  • Indonesia raya
  • life style
  • scout
  • sharing skills
  • Uncategorized

Blogroll

  • ayos
  • jeni
  • nurul
  • WordPress.com
  • WordPress.org
  • yuga

Arsip

  • Desember 2018
  • Juli 2018
  • Agustus 2017
  • Agustus 2016
  • Desember 2015
  • Oktober 2015
  • Maret 2015
  • November 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • November 2013
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Juni 2011
  • Maret 2011
  • Desember 2010
  • November 2010
  • Oktober 2010
  • September 2010
  • Agustus 2010
  • Juli 2010
  • Juni 2010
  • Mei 2010
  • April 2009
  • Maret 2009
  • September 2008
  • Juli 2008
  • Juni 2008
  • Mei 2008
  • April 2008
  • Maret 2008
  • Januari 2008

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Batal
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie