Kata raimuna di Jatim sudah lama sekali tidak terdengar, terakhir hampir 10 tahun yang lalu, Raimuna 9 di Prigen Pasuruan…….

Ntah apa yang ada di otak dkd Jatim periode sekarang, raimuna Jatim direncanakan bulan Juli 2009 di Tulungagung tapi sampai hari senin kemarin ( 19/4/09) tidak terlihat persiapan yang matang. Boleh dikatakan tinggal 45 hari lagi waktu persiapan, tapi kok lelet gitu ya. Kegiatan yang harusnya menjadi acuan bagi bidang lain untuk menyusun rencana malah nggak ada perkembangan yang berarti.

Februari 2009, bidang kegiatan ngajakin diskusi untuk menentukan pola serta bentuk kegiatan raimuna ntar seperti apa. Oke that’s good way to start with. Diskusi malam itu berlangsung seru, karena yang diskusi juga belum ngerti gimana kegiatan raimuna makanya jadi seru. Tanya sana sini, mulai dari yang penting sampe yang nggak penting keluar semua. Tapi ada bagusnya juga kalo aktif gitu, kadangkala ada hal yang lupa untuk disampaikan jadi nggak kelewatan karena dtanyakan. Dari cangkrukan di sanggar dkd malam itu sudah terlihat bentuk dasar pola kegiatan dan rencana pergerakan peserta raimuna. Lebih cepat daripada rainas kemarin karena jumlah peserta yang ikut hanya 15 – 20% jumlah peserta rainas 2009 di Jakarta kemarin. Tinggal mengembangkan saja maka kegiatan sudah bisa memiliki pola dan jenis kegiatan yang akan dipakai.

Senin (19/4/09) iseng – iseng mampir dkd, hujan deres soalnya jadi berteduh sekalian sholat magrib. Lihat – lihat perkembangan raimuna, soalnya dipintunya dkd ditempelin kertas dengan tulisan gede zona wajib ingat raimuna” . Yo wis aku ta inget kalo gitu. Lihat papan perkembangan raimuna kok tulisannya sama dengan hasil diskusi 2 bulan kemarin? Edan arek – arek iki. Tanya – tanya ma bidang giat sampe dimana perkembangannya, wuih yakin dia bilang “besok minggu mas ketemuan sama AO kegiatan”. Wah hebat juga dunk udah sampe tahapan teknis gitu. Iseng ta tanyain tentang apa yang mo diomongin ke AO? Eh jawabannya mbulet, trus tentang deskripsi kegiatan juga belum bikin, fasilitas kegiatan nol besar, pola kegiatan dan pergerakan peserta juga nggak ada. Widiiihh… bahan rapat aja nggak ada kok mau ngajak rapt, gimana to cah – cah??? Hehehhehehhehe Alhasil malam itu rencana pertemuan dengan AO harus dibatalkan, malam itu juga diskusi lagi untuk mengembangkan hasil diskusi 2 bulan lalu sekaligus mensinkronkan dengan bidang sarpen dan admin.

Kalo gini jadi inget rainas 2009 kemarin, nggak ada yang siap tapi udah yakin aja semuanya udah tinggal jalan. Kalo gini sebenernya yang jadi pertanyaan adalah apa mereka nggak pernah dilatih? Kalo emang iya berarti senior – seniornya pada kurang ajar, termasuk saya dunk. Gimana juniornya ga salah wong nggak pernah dikasih tau mana yang bener kok, yang salah kalo begini ya seniornya. Nah kalo ternyata udah dikasih tau tapi nggak dikerjain? Sindrom apakah ini? Sampe sekarang masih nggak nemu jawabane, yang jelas megelne ati!